Kamis, 08 September 2022

Kesimpulan dan Refleksi Filosofi KHD

Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.1

             Saya percaya bahwa peserta didik memiliki kemampuan bernalar yang hampir sama dan punya keinginan belajar yang sama juga, maka dalam setiap proses pembelajaran, saya selalu menuntut mereka semua untuk mampu memahami dan dapat mengerjakan tugas yang diberikan. Dalam proses pembelajaran, saya cenderung lebih banyak atau dominan berperan di depan kelas dibandingkan peserta didik bahkan saya terkadang tidak dapat memperhatikan peserta didik yang memiliki masalah dalam pembelajaran atau tidak fokus dalam belajar karena kendala interen maupun kendala eksteren. Proses pembelajaran masih banyak dilakukan di dalam kelas dan untuk mencapai tujuan pembelajaran masih bersifat klasikal. Dalam arti kata, saya lebih banyak menuntut peserta didik untuk melaksanakan apa yang saya inginkan dalam proses pembelajaran.

             Ternyata apa yang saya lakukan dalam proses pembelajaran selama ini, belum mencerminkan pemikiran KHD yang sesungguhnya. Setelah mempelajari modul ini pemikiran atau perilaku saya mulai berubah tentang peserta didik, ternyata mereka adalah makhluk yang unik, memiliki minat dan bakat, kemampuan dalam menyerap pembelajaran, gaya belajar yang berbeda-beda, kemudian mereka juga berasal dari lingkungan berinteksi yang beragam pula.Dalam arti kata peserta didik berasal dari kodrat alam, kodrat zaman, dan kodrat tanah air yang berbeda-beda. Sebagai guru, saya harus menuntun atau mengarahkan peserta didik dalam proses pembelajaran agar mereka dapat  mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Saya harus memperhatikan peserta didik berdasarkan kodratnya masing-masing dan dalam pembelajaran peserta didik harus banyak berperan dibandingkan gurunya.

             Kemudian saya juga lebih memahami tentang semboyan pendidikan KHD, yaitu:

1.      Ing Ngarso Sung Tulodo (di depan selalu memberi contoh, panutan, dan teladan)

Semboyan ini bermakna bahwa pendidik harus memberi contoh, panutan, dan teladan yang baik dalam berkata, bersikap, dan bertindak, baik dalam pembelajaran maupun dalam lingkungan masyarakat. Hal ini, untuk mengupayakan bimbingan kepada peserta didik agar mereka melaksanakannya dalam pembelajaran dan kelak menjadi pemimpin yang dapat dijadikan teladan yang baik.

 2.      Ing Madyo Mangun Karso (di tengan harus memotivasi, membangun kekuatan untuk berkarya)

Semboyan ini bermakna bahwa pendidik harus mampu memotivasi dan membangun kekuatan yang dimiliki peserta didik untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya. Pendidik juga dapat menyesuaikan teknik, strategi, dan metode pembelajaran yang beragam untuk memotivasi peserta didik dalam proses pembelajaran. Pendidik juga harus menumbuhkan semangat peserta didik untuk menghasilkan karya yang bermanfaat.

 3.      Tut Wuri Handayani (di belakang memberikan dorongan atau dukungan)

Semboyan ini memiliki makna bahwa pendidik harus memberikan arahan dan tuntunan kepada peserta didik untuk belajar dengan baik sesuai dengan bakat dan minatnya sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zamannya untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

             Proses pembelajaran yang akan saya terapkan cenderung berfokus pada peserta didik, perlu mengetahui lebih awal kemampuan, bakat dan minat belajar mereka agar proses pembelajaran dapat berjalan seperti yang diharapkan. Kegiatan pembelajaran akan disesuaikan dengan materi ajar dan tempat pelaksanaannya, agar peserta didik dapat melaksanakan secara nyata sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 

Koneksi Antarmateri- Modul 3.1

Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin Oleh                : Farida Haryati PGP                 : Angkata...