Selasa, 27 September 2022
Kamis, 08 September 2022
Kesimpulan dan Refleksi Filosofi KHD
Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.1
Saya percaya bahwa peserta didik memiliki kemampuan bernalar yang hampir sama dan punya keinginan belajar yang sama juga, maka dalam setiap proses pembelajaran, saya selalu menuntut mereka semua untuk mampu memahami dan dapat mengerjakan tugas yang diberikan. Dalam proses pembelajaran, saya cenderung lebih banyak atau dominan berperan di depan kelas dibandingkan peserta didik bahkan saya terkadang tidak dapat memperhatikan peserta didik yang memiliki masalah dalam pembelajaran atau tidak fokus dalam belajar karena kendala interen maupun kendala eksteren. Proses pembelajaran masih banyak dilakukan di dalam kelas dan untuk mencapai tujuan pembelajaran masih bersifat klasikal. Dalam arti kata, saya lebih banyak menuntut peserta didik untuk melaksanakan apa yang saya inginkan dalam proses pembelajaran.
Ternyata apa yang saya lakukan dalam proses pembelajaran selama ini, belum mencerminkan pemikiran KHD yang sesungguhnya. Setelah mempelajari modul ini pemikiran atau perilaku saya mulai berubah tentang peserta didik, ternyata mereka adalah makhluk yang unik, memiliki minat dan bakat, kemampuan dalam menyerap pembelajaran, gaya belajar yang berbeda-beda, kemudian mereka juga berasal dari lingkungan berinteksi yang beragam pula.Dalam arti kata peserta didik berasal dari kodrat alam, kodrat zaman, dan kodrat tanah air yang berbeda-beda. Sebagai guru, saya harus menuntun atau mengarahkan peserta didik dalam proses pembelajaran agar mereka dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Saya harus memperhatikan peserta didik berdasarkan kodratnya masing-masing dan dalam pembelajaran peserta didik harus banyak berperan dibandingkan gurunya.
Kemudian saya juga lebih memahami tentang semboyan pendidikan KHD, yaitu:
1.
Ing
Ngarso Sung Tulodo (di depan selalu memberi contoh,
panutan, dan teladan)
Semboyan
ini bermakna bahwa pendidik harus memberi contoh, panutan, dan teladan yang
baik dalam berkata, bersikap, dan bertindak, baik dalam pembelajaran maupun
dalam lingkungan masyarakat. Hal ini, untuk mengupayakan bimbingan kepada peserta
didik agar mereka melaksanakannya dalam pembelajaran dan kelak menjadi pemimpin
yang dapat dijadikan teladan yang baik.
2. Ing Madyo Mangun Karso (di tengan harus memotivasi, membangun kekuatan untuk berkarya)
Semboyan
ini bermakna bahwa pendidik harus mampu memotivasi dan membangun kekuatan yang
dimiliki peserta didik untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya. Pendidik
juga dapat menyesuaikan teknik, strategi, dan metode pembelajaran yang beragam
untuk memotivasi peserta didik dalam proses pembelajaran. Pendidik juga harus
menumbuhkan semangat peserta didik untuk menghasilkan karya yang bermanfaat.
3. Tut Wuri Handayani (di belakang memberikan dorongan atau dukungan)
Semboyan
ini memiliki makna bahwa pendidik harus memberikan arahan dan tuntunan kepada
peserta didik untuk belajar dengan baik sesuai dengan bakat dan minatnya sesuai
dengan kodrat alam dan kodrat zamannya untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Proses pembelajaran yang akan saya terapkan cenderung berfokus pada peserta didik, perlu mengetahui lebih awal kemampuan, bakat dan minat belajar mereka agar proses pembelajaran dapat berjalan seperti yang diharapkan. Kegiatan pembelajaran akan disesuaikan dengan materi ajar dan tempat pelaksanaannya, agar peserta didik dapat melaksanakan secara nyata sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
Koneksi Antarmateri- Modul 3.1
Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin Oleh : Farida Haryati PGP : Angkata...
-
Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin Oleh : Farida Haryati PGP : Angkata...