Rabu, 08 Juni 2022

Kiat Menulis Cerita Fiksi


        Pukul 09.13 wib notifikasi gawaiku berbunyi menandakan ada pesan masuk. Tidak salah lagi, pesan yang dikirim oleh Bapak Sigit untuk peserta BM PGRI gelombang 25 dan 26. Sebelum kegiatan dimulai nanti malam, silakan peserta untuk menonton video tentang materi "Menulis Cerita Fiksi itu Mudah," melalui link https://www.youtube.com/watch?v=dXX9RWxT_u8. Setelah menonton, siapkan beberapa pertanyaan terkait dengan isi vodeo tersebut.

        Sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, kegiatan pada pertemuan ke-10 dimulai. Seperti biasanya aktivitas grup ditutup, hanya moderator dan narasumber yang dapat aktif agar kegiatannya lebih tertib. Sapaan santun penuh keakraban disampaikan oleh moderator, yaitu Bapak Sigit Purwo Nugroho, beliau adalah tenaga pendidik di salah satu SMP Negeri di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Dilanjutkan dengan doa bersama sebelum kegiatan dimulai.

            Narasumber yang akan membersamai peserta BM PGRI malam ini adalah Bapak Sudomo, S.Pt. mari kita intip siapa sebenarnya beliau, pengalaman dan prestasi apa saja yang pernah diraih. Pastinya segudang dan segunung prestasi beserta karyanya. Nah ini dia, karya-karyanya luar biasa semoga menjadi inspirasi saya untuk menulis buku fisik, seperti tema kegiatan "Kiat Menulis Cerita Fiksi."


Narasumber memulai kegiatan dengan salam dan sapaan kepada peserta kegiatan serta menyampaikan alur pembelajaran, yaitu

1. Mulai dari Diri
    Pada alur ini peserta diminta untuk menuliskan pengalaman belajar menulis cerita fiksi walaupun belum pernah, silakan tetap menulis. Pengalamannya dapat berupa kendala, keseruan, ketertarikan, dan lain sebagainya. Niat adalah syarat untuk terus belajar menulis. Ide dapat menyesuaikan dengan tren atau hal yang disukai dan dikuasai. Komitmen untuk menyelesaikan tulisan juga sangat penting.

2. Eksplorasi Konsep
       Pada bagian ini silakan tonton dan cermati kembali video pembelajaran menulis fiksi itu mudah  di https://youtu.be/dXX9RWxT_u8. Catatlah hal-hal yang dianggap penting untuk bahan diskusi pada alur berikutnya.

3. Ruang Kolaborasi
      Pada alur ini, berdasarkan pemahaman peserta, maka akan dilakukan kolaborasi menulis cerita fiksi. Narasumber memberikan beberapa kalimat pembuka, silakan peserta melanjutkannya dalam beberapa kalimat saja.

Contoh kalimat pembuka:
"Aku tidak mau! terdengar suara memecah gelapnya malam. Sesaat setelahnya menghilang. Hanya angin memenuhi pekat malam. Sepertinya aku mengenali suara itu. Itu adalah suara ...

Contoh kalimat lanjutannya:
Itu adalah suara petir di tengah malam yang membuat buku kuduku merinding, langsung kudekap ketiga anakku agar mereka merasa nyaman. Setelah beberapa saat kemudian hujan deras mengguyur pelataran rumah disertai dengan kilat petir yang menyambar-nyambar (Roudhotul Jannah, Jatim, Gelombang 25)

Cerita tersebut mengandung unsur-unsur pembentuk cerita fiksi, ada tema, penokohan, alur, sudut pandang, dan latar,

4. Demontrasi Kontektual
    Pada alur ini, kita kembali mencerna tentang materi terkait, terutama mengenai premis. Premis adalah ringkasan cerita yang berisi tokoh, tantangan, dan resolusi. Seperti contoh cerita pada alur tiga di atas, maka dapat kita tentukan premisnya, yaitu: tokohnya aku, tantangan suara petir, resolusi mendekap ketiga anakku. Kenapa harus membuat premis karena akan memudahkan dalam pengembangan cerita dan membantu agar tidak keluar dari jalurnya atau sebagai rambu-rambu utama dalam penulisan.

5. Elaborasi Pemahaman
        Pada alur ini kita akan menggarisbawahi hal-hal penting yang akan menjadi catatan bersama dalam menulis sebuah cerita fiksi, yaitu:
1) Alasan harus menulis cerita fiksi, selain AKM, kita akan menyembunyikan dan menyembuhkan luka.
2) Bentuk cerita fiksi diantaranya dapat berupa fiksimini, flash fiction, pentigraf, cerpen, dan novel.
3) Unsur pembangun cerita fiksi meliputi tema,, premis, penokohan,latar, sudut pandang, dan alur.
4) Kiat menulis fiksi adalah 
     a) Niat dan komitmen yang kuat untuk belajar
     b) Membaca karya fiksi karya orang lain untuk menemukan gaya penulisan, ide cerita, dan teknik              penulisan.
    c) Ide dan genre cerita carilah yang disukai dan dikuasai
    d) Membuat otline atau kerangka karngan agar cerita tidak melebar kemana-mana.
    e) Mulai menulis, melakukan swasunting, setelah selesai menulis, lanjutkan mempublikasikannya.

6. Koneksi Antarmateri
        Silakan melengkapi keterkaitan antarmateri dengan tujuan agar mendapatkan pemahaman secara menyeluruh.

7. Aksi Nyata
        Silakan peserta menulis resume hasil belajar tentang Kiat menulis Cerita Fiksi.
            
    Cara menulis fiksi dengan mudah dan menyenangkan adalah dengan terus mencoba, memulai menulis dan menyelesaikan tulisan tersebut. Nikmati tiap tahap penulisannya sebagai proses kreatif. Syaratnya mengandung unsur yang baik, misalnya alurnya harus jelas, awal, tengah, dan akhirnya menarik, membuka cerita dengan menarik, mengembangkan konflik dengan baik, dan menutup cerita dengan baik pula. 

        Mari semangat belajar menulis fiksi dan menulis fiksi. Belajar secara terus menerus akan menjadikan kita seterusnya sebagai pembelajar. Salam Literasi.




                 
 

9 komentar:

Koneksi Antarmateri- Modul 3.1

Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin Oleh                : Farida Haryati PGP                 : Angkata...